Berikut beberapa alternatif pengganti daging yang kaya protein dan cocok dihidangkan dengan banyak hidangan.
Seitan
Seitain juga disebut gluten gandum, daging gluten, daging gandum, atau hanya gluten. Seitan merupakan alternatif pengganti daging berbasis kedelai, sama halnya seperti tahu . Beberapa jenis seitan memiliki tekstur benang atau kenyal sehingga membuat seitan lebih menyerupai daging daripada alternatif lainnya. Bagi orang yang tubuhnya tidak dapat menolerir gluten, sebaiknya tidak menjadi seitan sebagai pengganti daging.
Seitan sering digunakan oleh penduduk Asia, vegetarian, kaum Buddhist, dan sebagai bahan hidangan makrobiotik. Gluten gandum pertama kali dikembangkan di China dan kini cukup populer di banyak negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Anda dapat membeli gluten di toko-toko yang menjual daging tiruan.
Tempe
Teknik dasar dari pembuatan tempe adalah fermentasi kedelai dengan bakteri starter sehingga terbentuk tempe yang berbentuk blok besar. Kita tahu tempe berasal dari Indonesia yang dibuat dari kultur alami dan proses fermentasi terkontrol dimana kedelai akan saling terikat membentuk blok, mirip dengan veggie burger patty.
Tempe dibuat dari proses fermentasi tempe dan retensi seluruh kacang kedelai sehingga membuat makanan ini kaya akan protein, serat, dan vitamin. Kulit kedelai dihilangkan, lalu kacang dibelah dua. Terkadang ada pula yang menambahkan beras merah atau biji-bijian lain dalam proses pembuatan tempe.
Proses sederhana pembuatan tempe yaitu pertama, kedelai direndam , dikuliti, lalu dibagi dua, direbus, didinginkan, diinokulasi (menambahkan) bakteri starter, ditekan membentuk blok, kemudian dibiarkan mengalami proses fermentasi selama sekitar satu hari.
Tahu
Tahu merupakan alternatif penggati daging yang terkenal dan populer di dunia. Tahu merupakan olahan kedelai yang dibuat melalui proses peremdaman, merebus, dan memeras sambil menyaring kedelai untuk mendapatkan susu kedelai. Selanjutnya susu kedelai ditambahkan koagulan (zat pengental), seperti garam epsom atau gypsum, lalu menekan dadih hingga membentuk blok dan membuang kelebihan cairan.
No comments:
Post a Comment